Ini lagi contoh kasus negatif tentang para senior geblek terhadap yuniornya. Setelah kasus geng motor smu 34 Jakarta, Pelecehan HAM SMU 70, premanisme di STPDN, dan banyak lagi dengan kasusnya masing-masing.
Kasus ini terjadi pada adik ipar saya yang sekolah di sebuah SMU swasta di Cipayung Ciputat. Ketika suatu hari ia dijumpai pulang dalam keadaan mabuk, saya yang mendapatkan cerita ini dari istri cukup kaget karena setahu saya, adik ipar saya ini di MI (Madrasah Ibtidaiyah) dan MTs (Madrasah Tsanawiyah) nya dikenal sebagai anak yang baik. Apalagi mertua saya dikenal sebagai ulama, sering memberikan ceramah-ceramah agama di lingkungan. Histori dan predikat ini ternyata ga ngaruh, kalah oleh setan kebodohan yang namanya "pergaulan sesat".
Selidik punya selidik, adik saya ini mengaku dipaksa oleh para senior kelas 3-nya untuk menelan pil teler yang saya ga tahu namanya. Mereka menculik (ngajak paksa) dengan ancaman "pulang tinggal nama" adik saya dan membawanya ke suatu tempat untuk dicekoki obat dan minuman setan tersebut.
Modus operandinya adalah "memaksa, memanfaatkan kebodohan dan ketakutan" untuk merusak (para polisi ga mau tahu alasan ini). Mereka inilah para senior geblek yang dikatakan al quran sebagai para "setan" yang selalu mencari jamaah ke neraka.
Dan pastinya mereka ini dalam lingkup organisasi sataniyah yang tersusun rapi (mafia lah).
Berhati-hatilah para orang tua. Pilihlah sekolah yang benar-benar mengayomi siswa-siswanya, meniadakan tradisi senioritas yang sesat, mengaplikasikan etika, budaya dan agama dengan sungguh-sungguh, dan berani untuk mengusir para setan-setan yang mewujud sebagai siswa-siswa tengik ini (ada sekolah yang takut dengan murid).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar